cerita pendek (all about love) cinta tanpa batas

Cinta Tanpa Batas

            Memasuki pertengahan semester dua, inilah hal yang ditunggu-tunggu siswa untuk naik ketingkat XI. Julio pun sibuk dengan semua tugas-tugasnya untuk menambah nilai-nilainya yang kurang dari KKM. Saat di Kelas Julio bertemu dengan Dewi teman akrabnya,

“Wi, lo udah ngerjain tugas Bahasa Indonesia?” Tanya Julio pada Dewi

“Gue udah kok, dari kemaren-kemaren malah” Sahut Dewi yang sedang menaruh tasnya dimeja

***

            Krrringg… Istirahat tiba, seperti biasa Dewi, Rasty dan kedua temannya Lisa dan Wulan pergi ke Kantin. Dewi dan Rasty adalah dua orang perempuan yang sifatnya sangat bertolak belakang Dewi gadis cantik dan sangat sabar alias feminim, sedangkan Rasty wanita yang sangat tomboy. Mereka sudah lama bersahabat hingga tak sedetikpun waktu tanpa mereka bersama.

“Guys, gue kok ngerasa kalo gue suka sama seseorang ya” Tanya Dewi pada ketiga temannya

“Lo suka sama cowok? Siapa?” Sahut Rasty sambil mengunyah hidangan yang disantapnya

“Gue suka sama Julio?” Dengan malunya

“Apah? Lo suka sama Julio? Enggak salah?” Jawab Lisa terkejut

“Ih.. Jangan keras-keras ngomongnya, untung aja dia ga ada. Iya gue ngerasa suka sama dia akhir-akhir semenjak gue deket banget sama dia” Jawabnya sambil mengodak-aduk bakso didepannya

“Tapi kan Julio berkeyakinan be..” Ucap Rasty tiba-tiba bel berbunyi dan Rasty belum sempat melanjutkan pembicaraannya, mereka akhirnya kembali ke Kelas.

***

            Hari ini jum’at anak-anak berpakaian muslim, terkecuali non mulim. Tiba waktu sholat jum’at berjama’ah, dan untuk perempuan menunggu di Kelas sampai sholat berjama’ahnya selesai. Julio pun tiduran di Kelas, Dewi menghampiri Julio yang sedang menata kursi untuk ia tiduri

“Jul, kok lo nggak sholat jum’at sih?” Tanya Dewi seiring kakinya melangkah

“Gue kan non Wi, kalo bercanda yang bener apa?” Jawabnya sambil bermain handphone

Dewi terkejut, saat itu juga Dewi baru tahu kalau ternyata Julio berkeyakinan beda dengannya. Dewi pun kembali keposisi duduknya bersama Rasty dan Wulan

“Ras, kok gue baru tahu sih kalo Julio itu Kristen?” Ucapnya seakan tidak percaya

“Iya kemarin pas di Kantin gue pengen ngasih tahu itu, tapi udah bel” Jawab Rasty

“Gue pikir dia itu Islam, selama ini gue pikir dia pake baju bukan muslim itu karna dia males pake, dan saat anak-anak sholat jum’at dia juga ikut sholat ternyata dia ke lantai dua buat rokris” Sahutnya seakan tak percaya lagi.

“Lo nggak ngerubah perasaan itu kan setelah tahu dia beda aga..”

“Udahlah Ras, udah” Memotong pembicaraan Rasty

***

            Kenaikan kelas sudah tiba, liburan pun telah usai. hari itu anak-anak memakai baju putih abu-abu. Saat bertemu Dewi di arah Parkiran Julio menghampiri Dewi dan memberi tahu kalau ternyata nilai-nilainya selama kelas X itu bagus dan tidak ada yang merah

“Wi, gue seneng banget akhirnya nilai-nilai sesuai target gue banget. Makasih ya atas bantuannya” Jawabnya dengan senyum lebar sambil tangan kanan nya memeluk pundak Dewi

Dewi hanya membalas dengan senyum manisnya. Dewi merasa bahagia, karna semenjak liburan semua perhatian Julio hanya diberi untuknya, ini membuat Dewi semakin berharap bisa dekat dengannya lebih dekat.

“Nanti pulang sekolah lu gue teraktir ya di Kafe”Pinta Julio pada Dewi

“Yah nanti gue ada janji sama Rasty, Lisa sama Wulan” Dewi mengkerutkan kan dahinya

“Ya udah nanti gue yang bilang sama mereka, kalo hari ini lo harus jalan sama gue. Oke! Ya udah masuk yu” Ajaknya

***

            Semoga nanti acara gue buat pdkt sama Dewi berhasil. Ucap Julio dalam batinnya

Saa itu juga Julio sedang melihat Dewi dan teman-temannya sedang bersama. Julio pun bertekad untuk mendekati mereka ber-empat.

“Hay girls. Oh ya nanti Dewi gue pinjem ya gue mau ngajak dia jalan” Pinta Julio pada ketiga temannya itu

“Ciyee Dewi.. Ehm ehm..” Ledek Wulan sambil melirik Dewi

Rasty terlihat tidak senang seperti Lisa dan Wulan,

“Lo kenapa Ras, kok jutek gitu sih ngedenger Dewi mau jalan” Tanya Lisa pada Rasty

“Enggak, gue nggak papa kok” Jawabnya seakan tak sedikitpun senyum darinya

***

            Setiba dikafe, Julio dan Dewi pun masuk. Julio pun mempersilakan Dewi duduk dengan kursi pilihannya.

“Makasih” Ujar Dewi

“Wi, gue seneng deh hari ini bisa jalan sama lo”

“Gue juga seneng kok Jul, seneng banget malah. Tapi kok lo nggak nembak-nembak gue sih”

“Apa?”

“Enggak kok, tadi gue ngomong apa ya?” Jawabnya salah tingkah

Setelah makan dan basa-basi Julio menghantarkan Dewi pulang kerumahnya karna hari semakin sore.

***

            Tiba dirumah Dewi melihat kedua sahabatnya yaitu Lisa dan Wulan dirdepan pintu rumahnya.

“Lisa, Wulan kalian sedang apa disini?” Bingung sambil berjalan mendekati mereka

“Wi, kita disini Cuma mau ngasih tau lo doang. Jangan deh deket sama Julio lagi deh” pinta Wulan pada Dewi

“Loh! Emangnya kenapa? Julio juga suka kok sama gue” Jawabnya

“Wi, Julio itu jauh banget sama lo, lo cewek baik-baik lo make kerudung. Sedangkan Julio, dia beda keyakinan sama elo, dia … pokoknya jangan deh” Jelas Wulan

Mereka segera kembali kerumah, setelah basa-basi dengan Dewi. Dan Dewipun segera masuk kedalam rumah.

***

            Hari ini masuk sekolah seperti biasanya, namun pagi ini tak terlihat Juliomendekati Dewi. Bahkan sekarang Juliopun berusaha menjauhi Dewi, setiap pagi yang biasanya Julio menyapa Dewi sekarangpun tiada senyum sedikit dari Julio.

“Jul, lo kenapa sih? Kok kesannya ngejauh gitu?” Tanya Dewi pada Julio yang sedang sibuk membenahi dasinya

“Gue nggak papa kok”Jawabnya menjauhi Dewi

            Rasty dan Julio sedang duduk berdua didepan kelas, mereka terlihat sedang bercanda-canda dan tertawa-tawa berdua, Dewi pun melihat dari arah jendela

“Apa ini yang namanya cemburu? Rasty kan sahabat gue sendiri, ngapain gue cemburu sih” Gumamnya ketika melihat mereka saling cubit-cubitan dan meneteskan airmatanya. Tiba-tiba Wulan dan Lisa menghampiri mereka berdua,

aku untuk kamu, kamu untuk aku namun apa mungkin iman kita yang berbeda,tuhan memang satu kita yang tak sama haruskah aku lantas pergi meski cinta tak kan bisa pergi

 terdengar syair lagu dari radio, memang disekolahan itu terdapat ekskul radionya dan siaran setiap jam istirahat . Tiba-tiba saja Dewi tak sanggup membendung air matanya, hingga guru masuk pun ia masih menangis.

            Krrriingg….. Jam pulang sekolah sudah berbunyi, Kelas pun sudah semakin sepi hanya tersisa Dewi, Wulan dan Lisa. Saat itu Dewi mengajak mereka pulang

“Umm.. Lis, Rasty kemana? Kok dia udah duluan” Tanya Dewi yang membantu Lisa memberekan buku-bukunya

“Oh iya, Rasty pulang bareng sama Julio” Jawab Lisa

Dewi terkejut, pipinya kini basah oleh air matanya.

“Lo kenapa nangis?” Tanya Lisa

“Jahat lo ya berdua sama gue ! Nggak nyangka gue sama kalian, trus maksudnya kalian kemarin nyuruh gue jauhin Julio apa ? Biar Julio bisa deket gitu iya sama Rasty ? Jawab?” Ujar Dewi seakan tak bisa menahan emosinya

“Bukan gitu Wi, maksud kita” Jawab Wulan

“Halah, kalian sengaja kan! Biar gue bisa jauh sama Julio, kalo enggak kenapa lo ngebiarin mereka jalan bareng?” Tangisnya terisak-isak

            Dewi pun berlari sekencang-kencang menuju arah Parkiran, ternyata disana ada Rasty bersama Julio sedang bersiap-siap untuk menjalankan kendaraanya. Bahkan Dewi jalan diarah sampingnya pun, Rasty tak menyapa.

“Gue ada salah apa sih sama lo Ras, kok lo jahat banget sama gue ! Padahal lo adalah orang yang paling gue percaya dan ngerti soal perasaan gue ke Julio. Ternyata ini balasan lo buat gue.” Ucap Dewi sambil mengambil kendaraannya

***

            Sesampai dirumah, Dewi menyandarkan tubuhnya di tembok sebelum masuk gerbang. Seiring jatuh air matanya, Dewi menjatuhkan dirinya kebawah. “Aaaaa……. Kenapa sih semua ini harus terjadi? Kenapa? Julio sama Rasty ? Rasty itu tomboy, kenapa lo deket sih sama Rasty Jul, kenapa?” Teriaknya, hingga ia tertidur didepan gerbangnya itu

***

            Kamis, 25 Juli 2013 hari ini adalah ulang tahun Julio. Dan ia sengaja mengadakan acara dirumahnya nanti malam jam 7 malam. Dihadiri keempat sahabat Julio sendiri yang temasuk Rasty. Tepat pada jam 7 tamu yang diundangpun datang, Rasty adalah tamu pertama yang menghadiri acara itu. Rasty membawakan kado yang akan diberikan pada Julio,terlihat disana Dewi belum menghadiri pesta itu. Saat acara ingin dimulai, Nampak sosok gadis yang cantik memakai hijab datang dari arah jauh dari tempat acara, disaat itu pula Julio memotong kue pertamanya yang seakan-akan diberikan untuk Rasty . Daaan

“Dewiii…” Teriak Julio yang terlihat dari arah jauh itu, Dewi hanya bisa diam . Julio menghampiri Dewi

“Wi, lihat gue?” Dewi pun memutar badannya dan menatap Julio “Kue pertama ini gue kasih buat lo” Memberikannya untuk Dewi

“Enggak, kasih aja buat Rasty . Gue datang Cuma mau ngucapin selamat ulang tahun sama elo, Happy Birthday ya? (mengulurkan tangannya) ini kadonya” Dewi segera menghindari Julio dan Julio pun menarik tangannya saat Dewi memutar badannya . Rasty menghampiri mereka berdua

“Tega ya lo Jul, bener-bener tega lo ! Kemarin lo deketin gue, sekarang lo deketin temen gue sendiri. Lo udah ngasih harapan buat gue, ini hasilnya ? Bener-bener kelewatan!” Ujar Dewi marah

“Oke! Sekarang lo pilih gue atau Dewi Jul?” Pinta Rasty

“Gue nggak bisa milih antara kalian berdua, sifat kalian yang sangat bertolak belakang itu yang membuat gue bingung” Jawab Julio

“Lo nggak bisa ngegantungin kita gini Jul” Ucap Rasty

“Lagian lo nggak perlu milih kok Jul, kemarin-kemarin gue sama elo juga nggak ada hubungan apa-apa” Ujar Dewi

            Setelah beberapa menit perdebatan itu terjadi,

Gue nggak boleh egois, mereka itu bersahabat udah lama, gue nggak boleh ngebiarin mereka berantem, gue nggak mau ngerusak hubungan persahabatn mereka, Cuma gara-gara cowok. Dan cowok itu adalah gue. Batin Julio

“Dewi , Rasty maafin gue ya. Gue nggak mau kalian berantem, kalian yang akur dong. Gue akan jauh dari kalian berdua kok, asalkan kalian berteman lagi” Pinta Julio saat Dewi dan Rasty berpaling dari hadapannya

Julio menyatukan kedua tangan Dewi dan Rasty, agar mereka damai lagi. Dan akhirnya berkat bujukan Julio Dewi pun memeluk Rasty dan berkata

“Maafin gue ya Ras, gue udah cemburu sama lo. Udah salah sangka sama elo” Ujar Dewi saat memeluk Rasty

“Iya Dew, gue juga minta maaf ya. Kita tetep sahabat kan?”

Dewi dan Rasty berteman lagi, dan Julio adalah laki-laki yang pernah dicintai oleh dua gadis yang bersahabatan, akhirnya Julio pun tidak memilih salah satu antara mereka, karena persahabatan itu adalah segalannya.

“Kalian itu kaya anak kecil, masih jaman aja nangis-nangis”Ucap Julio  “hahahahaha…” mereka bercanda-canda bersama.

TAMAT